Ia sesekali membisikkan kata-kata yang memabukkan ditelingaku sambil mencumbuinya. Namun tidak ada kelembutan dalam suaranya yang seperti biasa. Bokep Rusia Lidahnya meliuk-liuk piawai. (Bagi yang belum, bisa membaca cerita tersebut. Setelah memandangiku sesaat, dan bibirku yang berdarah, ia kembali ke kursi kemudinya dan menyalakan mobil. “Seberapa banyak kepolosanmu yang masih tertinggal.”Sesaat kemudian aku sudah merasakan bibirnya pada bibirku. Aku memintanya untuk tidak terlalu menampilkan aku kedepan. Dia menghargaiku, dan aku menyukainya. Bahuku terasa semakin sakit. Cengkramannya kuat sekali. Sambil menciumiku, dia bergerak dengan penuh irama. “Kalo ngga, ngapain pake acara ngebalas segala?” geramnya. Aku langsung membuka mulutku, menerimanya. Ia sesekali membisikkan kata-kata yang memabukkan ditelingaku sambil mencumbuinya. Begitu membingungkan. Mana ada pikiran yang lain. Bibir kami saling menjepit dan mengulum.
