“Aku sedih..” isakku. Bokep xxx gini..” Nia tertawa melihat kegugupanku. Kubanting stir melewati kali kecil di bahu jalan, itu bukan masalah untuk Taft GT milik papaku.—————————————————Kurasakan Rena mengelus rambutku. oohh.. “Ray, jadi inget waktu dulu.” Aku pun teringat. mendadak Nia menekan leherku dengan tangannya, mengecup bibirku dengan penuh nafsu. ahh.. Kubuka lemariku dan mengambil sebotol Bacardi yang isinya tingal setengah. nggak apa-apa. “Ahkk..”
Tanganku mencengkeram pahanya, berusaha menahan spermaku yang hampir keluar. “Hahaha.. “Sayanghh..” Nia membalas ciumanku. “Ssshh.. ahh.. “Okay.. what a night.Kukendarai mobilku menembus gelap malam. “Iya deh, jangan pulang malam-malam okay.”
“Yop.”Kuletakkan gagang telpon ketempatnya semula, mengambil celanaku dan berpakaian. Kamu?”
Lalu Nia bercerita tentang bagaimana ia setelah lulus SMU, berangkat ke Jakarta untuk meneruskan kuliah D1 di sebuah universitas negeri di sana. Sori deh..” nada suara ketakutan terdengar dari seberang. Kulihat payudaranya yang membusung dan putingnya yang terlihat menggoda. ahh.. “Mau kemana Ray? hkk.. mendadak Nia menekan leherku dengan tangannya, mengecup bibirku dengan penuh nafsu.
